Kompas, 5 Oktober 2014
"Pak
Gubernur, Tolong Kasih Kami Air"
KEFAMENANU, KOMPAS.com - Kemarau panjang yang terjadi dalam beberapa bulan
terakhir menyebabkan kekeringan di sebagian besar wilayah di Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat setempat merasakan dampaknya secara
langsung hingga kesulitan mendapatkan air. Debit air dari sumber di dekat
pemukiman warga menyusut drastis, bahkan sebagian di antaranya kering total.
Warga di sana terpaksa
mengeluarkan uang untuk membeli air bersih yang dijual oleh tiga unit mobil
pengangkut air milik para pengusaha setempat. Air yang sudah dibeli warga itu
dipergunakan untuk minum, masak, mencuci hingga mandi.Musim panas telah mengeringkan sebagian dari 11 blok lahan sawah seluas 380 hektar milik warga di sana. Hanya tiga blok yang masih teraliri air, yakni Blok 1, 6, dan 7, karena berada dekat dengan pintu pembagian irigasi dari Bendungan Lasahat.
"Kami warga Ponu yang sebagian besarnya adalah pesawah, mohon kepada Bapak Gubernur NTT (Frans Lebu Raya), tolong kasih kami air karena sekarang kami ini setengah mati," kata Joachim kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2014).
Ia mengatakan, debit air dari Bendungan Lasahat sudah mulai berkurang. Selain karena musim kemarau, konstruksi bendungan yang dibangun pada 1984 itu juga mulai rusak termakan usia.
Penjelasan Pribadi: Sebaiknya untuk mengatasi krisis air dan kerusakan bendungan, warga setempat mengutus sejumlah warga dan petugas penyuluh pertanian untuk bertemu langsung dengan Gubernur NTT, dan sebaiknya para warga menambah lagi lahan sekitas ratusan hektar lagi agar tidak terjadi krisis air di daerah NTT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar